Responsive Ads Here

Korea Selatan - Busan dihantam Topan Dahsyat Chaba dan Tsunami, 4 Orang Tewas.

Copyright ©kpopchart


Frendly News (06/10/2016)  – Busan, kota yang memiliki pelabuhan terbesar di Korea Selatan dihantam angin topan Chaba dan Tsunami pada Rabu 5 Oktober 2016. Peristiwa itu mengakibatkan empat orang tewas dan tiga orang lainnya hilang.

Kementerian Keamanan Korea Selatan menyatakan Pulau Jeju dan kota di barat daya termasuk Ulsan dan Busan terkena dampak topan Chaba paling parah. Angin dan hujan lebat menyapu kawasan tersebut pada Selasa malam 4 Oktober dan juga Rabu siang 5 Oktober 2016.


Tidak hanya menghancurkan bangunan, badai menyerupai tsunami itu juga menghancurkan industri dan pabrik di Busan. Hyundai Motor pabrik produksi oeraitan mobil di Ulsan yang memproduksi mobil Santa Fe dan Accent harus menghentikan sementara operasionalnya sementara karena banjir melanda, begitu juga dengan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co di Pulau Geoje.


Topan dahsyat dengan kecepatan 47 meter per detik tersebut juga membuat beberapa transportasi umum termasuk stasiun kereta, pelabuhan, bandara dan terminal bus ditutup. Akibat angin kencang disertai hujan lebat 120 penerbangan juga ditunda dan membuat ribuan penumpang terlantar.

Sejak dihantam topan dahsyat Chaba dan hujan lebat sejak Selasa malam hingga Rabu siang, kawasan Busan dan Ulsan terendam banjir. Selain itu gelombang badai masih terus menghajar apartemen yang ada di dekat pantai.Copyright ©Instagram

Kementerian Keuangan Korea Selatan telah memutuskan akan mengeluarkan dana darurat untuk memberi bantuan kepada korban. Kabar mengenai tsunami dahsyat yang terjadi di Busan, Korea Selatan saat ini tengah menjadi sorotan publik dunia.

Netizen beramai-ramai menggunakan hastag #PrayForBusan di twitter untuk membagikan ataupun mengunggah video singkat bencana dahsyat tersebut. Bahkan dalam sekejab tagar tersebut menjadi trending topik dunia. Selain video singkat tsunami di Busan, netizen juga mengunggah foto yang merupakan potret pasca angin topan menghantam.
Share on Google Plus

About Arry Kurniawan

0 komentar:

Posting Komentar